PENGARUH PERBANDINGAN BAHAN PELAPIS MALTODEKSTRIN DAN GUM
ARAB DALAM MIKROKAPSUL BERBAHAN INTI SITRONELAL
Putri Rakasiwi, Elvina Dhiaul Iftitah*, Edi Priyo Utomo
ABSTRAK
Kata kunci: efisiensi, mikrokapsul, sitronelal.
PENDAHULUAN
Sitronelal merupakan senyawa monoterpen terdiri dari gugus fungsi aldehid dan memiliki sifat yaitu mudah menguap dalam temperatur kamar, untuk mengatasi penguapannya dilakukan metode mikroenkapsulasi. Mikroenkapsulasi merupakan metode yang digunakan untuk melapisi suatu bahan aktif atau bahan inti, Tujuan dari mikroenkapsulasi tersebut yaitu untuk melindungi bahan inti dari penguapan dan mengatur volatilitas dari bahan inti yang dienkapsulasi. Sugindro, dkk., 2008 melakukan penelitian mikroenkapsulasi ekstrak etanol biji jinten hitam pahit untuk mengetahui efisiensinya menggunakan bahan penyalut maltodekstrin dan gum arab. Maltodekstrin dan gum arab dapat digunakan sebagai bahan penyalut karena maltodekstrin merupakan suatu polimer dan gum arab memiliki bagian hidrofobik dan hidrofilik sehingga mampu berfungsi sebagai emulsifier. Pengujian efisiensi dilakukan dengan cara menghitung jumlah pembentukan mikrokapsul sitronelal dengan menggunakan metode penimbangan mikrokapsul kering
METODA PENELITIAN
Alat dan Bahan
Alat yang digunakan adalah Freeze Dryer model FD-81, homoginezer, neraca analitik
Ohaus, dan peralatan gelas laboratorium serta bahan yang digunakan dalam penelitian ini
adalah sitronelal dari PT. Aroma Indesso, maltodekstrin, gum arab, dan akuades
Prosedur
Pembuatan mikrokapsul sitronelal
Mikrokapsul sitronelal dibuat dengan cara melarutkan maltodekstrin dan gum arab
dalam akuades dengan variasi bahan penyalut seperti pada tabel 1. Volume bahan penyalut
tersebut dihomogenisasikan dengan menggunakan homogenizer pada kecepatan 5000 rpm
selama 5 menit. Selanjutnya campuran tersebut dienkapsulasi dengan alat pengeringan beku
(freeze dryer).
Uji efisiensi jumlah pembentukan mikrokapsul
Pengujian efisiensi dari mikrokapsul yang terbentuk dapat dilakukan dengan cara penimbangan dari mikrokapsul yang kering atau yang telah tebentuk melalui proses freeze drying. Data berat mikrokapsul tersebut kemudian dibandingkan dengan jumlah bahan awal untuk pembuatan mikrokapsul sehingga diperoleh efisiensinya.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Mikroenkapsulasi Sitronelal
Mikroenkapsulasi yang menggunakan sitronelal sebagai bahan inti dengan menggunakan berbagai variasi komposisi maltodekstrin dan gum arab sebagai bahan penyalut dilakukan untuk mengetahui efisiensi jumlah pembentukan mikrokapsul. Bertujuan untuk mengetahui komposisi bahan penyalut optimum yang paling efektif untuk menyalut sitronelal dalam mikrokapsul. Maltodekstrin dan gum arab dipilih sebagai penyalut karena merupakan suatu polimer dan emulsifier yang baik dalam proses mikroenkapsulasi.
Penentuan efisiensi jumlah pembentukan mikrokapsul Berdasarkan hasil mikrokapsul yang diperoleh, maka masing-masing mikrokapsul ditimbang. Rendemen jumlah mikrokapsul yang terbentuk disajikan pada tabel 2
KESIMPULAN
Dari hasil penelitian yang dilakukan tentang efisiensi jumlah pembentukan mikrokapsul sitronelal dengan bahan penyalut maltodekstrin dan gum arab, diperoleh mikrokapsul dengan efisiensi rendemen mikrokapsul sitronelal terbesar yaitu pada mikrokapsul dengan komposisi penyalut 20% (3:2) dengan nilai sebesar 33,69%.
DAFTAR PUSTAKA
1. Rowe, R.C., Sheskey, P.J. dan Quinn M., E., 2009, Handbook Of Pharmaceutical Excipients, Sixth Edition, Pharmaceutical Press and American Pharmacists Association, Inc., London.
Metode Emulsifikasi dengan Penyalut Natrium Alginat dan Kitosan, Skripsi, Jurusan
Farmasi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Indonesia, Depok.
3. Sugindro, Mardliyatin E., dan Djajadisastra J., 2008, Pembuatan dan Mikroenkapsulasi Ekstrak Etanol Biji Jinten Hitam Pahit (Nigella Sativa Linn.),Majalah Ilmu Kefarmasian, 2, 5, 57 – 66, Departemen Farmasi FMIPA Universitas Indonesia, Depok.
4. Chafid, Achmad, dan Kusumawardhani G., 2010, Modifikasi Tepung Sagu Menjadi Maltodekstrin Menggunakan Enzim Α-Amylase, Skripsi, Jurusan Teknik Kimia,
Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro, Semarang.
5. Gaonkar, A.G., 1995, Ingredient Interaction On Food Quality, Marcel Dekker Inc.,New York.
Comments
Post a Comment